zidCreative - Blog Sains & Teknologi

"Menangkap" Bima sakti

ZidanRasyidi
24 Mar 2020
Astronomi
"Menangkap" Bima sakti

Langit berbintang itu indah bukan.?, Apalagi jika kita berhasil mengabadikannya. Waw, itu sesuatu yang luar biasa. Shubhanallah..

Memotret langit dan menangkap bintang, terdengar agak susah bagi kita meskipun sebenarnya kita ingun juga untuk bisa melakukannya. Ya, berdasarkan pengalaman penulis akan membagikan sedikit cara memotret langit serta bagaimana cara "menangkap" Galaksi Bima Sakti tercinta.

Cukup siapkan saja sebuah kamera atau sebuah smartphone yang kamu punya, tapi jika kamu memakai smartphone pastikan terdapat kamera dengan mode pro atau manual, yaitu smartphone milikmu bisa diatur ISO, Shutter Speed / kecepatan rana (S), dan bukaan / aperture. Sudah cukup itu saja.

Oh iya, bawalah tripod jika kamu punya, karena itu sangat penting, kalau tidak ada pakailah sesuatu yang bisa mengganjal smartphone kamu agar tidak goyah saat memotret. Adapun langkah - langkahnya :

Cari lokasi Galaksi Bima sakti berada

Pastikan kamu tau dimana lokasi galaksi ketika kamu hendak "menangkapnya". Karena penulis memotretnya pada akhir maret maka galaksi bisa kita jumpai di langit timur menjelang shubuh, kita juga bisa mencarinya melalui aplikasi peta langit, contoh : stellarium. Jika sudah dirikan tripod dan arahkan kamera ke galaksi

Posisi Galaksi Bima sakti akhir maret

Setting Kamera

Ada tiga parameter yang harus diatur yaitu, ISO, Kecepatan rana dan bukaan. Namun dalam tutorial kali ini penulis hanya akan beemain dengan ISO dan Shutter Speed / kecepatan rana saja.

Aturlah ISO ke settingan yang paling tinggi, sekitar 1600 atau 3200. ISO ini digunakan untuk mendapatkan kecerlangan suatu objek, semakin tinggi ISO akan semakin terang. Kemudian atur Shutter Speed, biasanya dengan simbol S ke 16 detik atau 32 detik. Shutter Speed sendiri adalah lama kamera dalam memotret suatu objek.

Pengaturan ISO
Pengaturan Shutter Speed

Jika sudah diatur maka sekarang cobalah untuk "menangkapnya". Jika sudah bisa maka lihat hasilnya, kita perlu bermain-main dengan kedua parameter tersebut untuk menghasilkan tangkapan yang sesuai dengan ekspektasi kita.

ISO 1600, S 32 detik

Selamat Mencobaa

Bagikan artikel:

ZidanRasyidi

Zidan Rasyidi Lazuardani

Penulis

Komentar

Tinggalkan Komentar

Komentar Pembaca (0)

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!